di antar hatimu hatiku
tak kujanjikan menara emas
pun istana berpintu 100 yang menghadap danau toba
juga taman yang ditumbuhi mawar 99 rupa.
tak kusebutkan akan menyematkan cincin bertahta berlian
ke jari manismu, saat pendeta mensahihkan :
aku milikmu
engkau miliku
(dia berucap : “hanya kematian yang memisahkan kalian “)
yang kuingat,
aku menjemputmu, dengan hatiku
jantungku dengan degubnya, akan kuletakkan sesisi dengan
hatimu dan jantungmu.
Kedua jantung kita akan beriring dan akan mendendangkan
keabadian cinta yang terajut, bahkan sebelum kita menjadi penghuni dunia...
kala itu, telah kukosongkan jiwa,
segala jiwa yang menghuni pikiranku dan mengisinya dengan
jiwamu—menyatu dan menjadi satu.
***
(I Love you, because you are)