Wednesday, March 23, 2011

Mimpiku kacau...

Mimpiku kacau...

tidurku kini tak lagi nyenyak
mimpi-mimpiku membuatku takut
aku sungguh-sungguh takut...

mungkinkah karena engkau telah melupakanku
mungkin karena hatimu telah berpaling ke yang lain
atau
mungkinkah ini hanya bunga-bunga tidur
karena aku merindukan senyummu
merindukan pelukanmu
dan...
atau sebaliknya,
karena engkau sangat merindukanku?

Kalau karena engkau merindukanku
aku akan segera meng-angkasa
dan hinggap di dahan pohon yang kokoh di samping jendela kamarmu
dan aku akan turun pelahan, mengendap, lalu membuka jendela kamarmu
dan aku akan mendekatkan bibirku ke telingamu, lalu membisikkan kata-kata cinta yang selalu kau rindukan ke luar dari bibirku...
*by Laris Naibaho*

My dream chaotic ...

My dream chaotic ...

now no longer my sleep soundly
my dreams scare me
I'm really scared ...

maybe because you have forgotten me
maybe because your heart has turned to another
or
This could only sleep flowers
because I miss your smile
miss your arms
and ...
or vice versa,
because you really miss me?

If it because you miss me
I'll be right to space
and perched on a sturdy tree limb beside your window
and I will go down slowly, settles, and then open your window
and I'll bring my lips to your ears, and whispering words of love that you always miss out from my lips ...  

* by Laris Naibaho *

kugapai dirimu melalui angan dalam siangku,


 kugapai dirimu 
melalui angan dalam siangku,


sepi,
ingin ku petik gitar, dan nyanyikan lagu abadi kita

"na Sonang do hita nadua",
 untuk hilangkan rasa penat
 dan duka yang tak kunjung lenyap dari hati dan pikiranku

ingin ku lenyapkan bayang mu,
ingin ku dusta diriku
dan mengajak hatiku untuk melupakan sekaligus membencimu,
tapi semakin kucoba,
semakin dalam rinduku dan ingin berlari mengejarmu agar kita bersama seperti dulu.

tapi, dirimu yang kini telah menetap di keabadian
yang hanya bisa kugapai melalui angan dalam siangku,
dan mimpi di tidurku...

kekasih hati, pria dambaan ku, dan balutan cintaku,
adakah kau di Sana  menatapku dan merindukan saat-saat kita nyanyikan lagu abadi kita...

" na sonang do hita nadua,
saleleng au rap dohot ho..."

ah,
aku tidak kuasa menjalani hidup ini,
setiap saat, setiap nadi kehidupan dan tarikan nafasku
bayangmu dengan seluruh cinta yang kau berikan padaku tak bisa lekang,
haruskah kukatakan padamu,

"jemputlah aku sayang,
jemputlah aku kekasih tubuhku
jemputlah aku  kekasih jiwaku
aku tak kuasa sendirian di sini...
engkau tentu tak ingin pipi ini
menjadi sungai air mata
hanya dan karena selalu mengenang mu..."
***
Oleh : Laris Naibaho

Karena Cinta Tidak Menuntut

Karena Cinta Tidak Menuntut

Akhirnya, ku menyadari dirimu begitu jauh dari kebutuhan jiwaku,
tatapan matamu,
dari caramu berbicara
dari senyummu, dan
dari seluruh gerak-gerik mu

saat ini,
ketika langit biru berubah warna
ketika tanah tempat berpijak tak lagi memihak jiwa yang kerontang
di ujung sana, memang ada seberkas sinar
sinar yang kendati hanya berkedip-kedip,
namun memberi harapan
dapat menyinari langkah untuk lalui hidup ini

Oh,
tataplah mataku,
genggamlah tanganku
mari jalani dan lalui segalanya dengan cinta
dengan cinta, aral apa pun pasti akan menyingkir
dan menyuruh kita untuk lewat
menuju dermaga cinta
dan dari sana, kita akan berlayar dengan perahu
menuju pulau kebahagiaan.

Mimpi kah aku?


Mimpi kah aku?

Berdua kita menyusuri pantai
yg bergelimang butiran pasir dan riak ombak bersahutan itu,
sesekali kita berlari kecil, lalu berteriak menyuarakan suasana hati
kita yg dibalut  kebahagiaan.

Ketika kaki  kita lelah melangkah,
kita duduk berdampingan, menatap arakan embun
yang menari di kaki langit, seolah mendukung keabadian cinta
yang menyatu antara dirimu dan diri ini.

"Aku tidak akan pergi," katamu sambil meremas jari tanganku.

"Sungguhkah itu?" tanyaku sedikit ragu.

"Aku memang akan pergi suatu saat, tapi bukan sekarang..." jawabmu
singkat.

Pikiranku bekerja keras memaknai kata-katamu, karena engkau menyatakan
akan pergi, padahal sudah puluhan tahun kita bersanding, menjalani
hidup, dan merawat 'buah hati' yang dititipkan Sang Khalik pada kita.

"Aku memang tidak ingin perpisahan, tetapi bila itu  terjadi, engkau
harus tabah, dan merelakan ku pergi..." ujar mu lembut, sambil memandangi
laut yang tak bertepi.

"Maksudmu?"

"Aku mengasihimu lebih dari diriku. Bukan karena apa-apa. Tapi
sesungguhnya, karena kau memang tercipta untukku..."

"Aku tahu itu..."

" Jujur, aku tidak bisa hidup tanpamu, denganmu hidup ini terasa nyaman,
 damai,  dan pikiranku selalu mabuk kepayang, bergairah bila dekatmu.,"

"Kalau begitu, mengapa engkau sebut, bahwa akan ada waktunya
meninggalkanku, dan pergi..."

"Karena itulah perjalanan hidup..." ucap mu, dan lalu kemudian engkau
mendaratkan  kecupan tipis di bibirku.

Aku ingin membalasnya, tapi tiba-tiba engkau tak lagi ada di sampingku.
Aku berteriak memanggil-manggilmu, ke manakah kau sayang?

***

Thursday, March 03, 2011

H O L A N H O (2)

HOLAN HO

Dinda, aku duluan,
Jasad ini akan segera menyatu dengan bumi
Sementara jiwaku khan terbang mengangkasa
Menyusuri langit yang satu ke langit lainnya
Sampai tiba dan bersemayam di keabadian bersama-Nya...

Hari ke hari kupatrikan diri ini menjadi pelayan-Nya,
sambil lalu, akan kutatap dari sana ke mana kakimu melangkah
tak kubiarkan hatimu galau dengan sikap dunia yang tak menentu.

Dinda hasian, kekasih abadiku,
Telah kutitipkan darah dagingku
Yang dapat menyemarakkan kehidupan sekaligus menjadi pengawalmu
Mereka adalah putra-putri yang akan menampung isi hatimu
yang belum sempat engkau cetuskan padaku.

Terlalu singkat kebersamaan di bumi ini kekasih.
Tetapi aku pergi bukan tanpa makna,
Aku ke sana, untuk persiapkan rumah abadi kita...

Aku menunggu mu hasian
Aku menantimu kekasih
Aku akan selalu merindukanmu

Dan

bila saatnya tiba,
bila putra-putri hasil cinta kasih kita telah mengarungi bahtera kebahagiaan
Aku akan menjemputmu,
mengajakmu mengangkasa,
melintasi cakrawala luas tak bertepi,
sambil menyanyikan lagu abadi kita, yang dulu kugubah khusus untukmu :

Holan Ho.

Kalau sedang merindukanku
Atawa
Sedang berfantasi ria tentang segala hal tentang diriku
Nyanyikan lagu itu, panggil namaku,
aku akan memetik gitar dan mengiringi nyanyianmu dari sini
dan akan selalu setia menatapmu.
***