Thursday, July 27, 2006

Memori Melody Nurani

Langkahmu dengan pasti datang ke sini. Tapi untuk apa? Sebab, di balik kelopak matamu, tak kutemukan kerinduan. Padahal, tahukah engkau, sejak pagi, hingga semua orang menatapku menjadi curiga, mataku nanar ke sana ke mari mencari sosokmu. Tapi, ah…!

Kau tahukah, malam-malam yang kulalui, di antara sengatan derita khan ketidak pastian perjalanan hidupku, aku selalu mencari jiwamu untuk memeluk jiwaku. Tapi sekali lagi, ah…! Hatiku telah kau lukai dan kau bunuh perlahan…

Kini, kucoba untuk bertahan, mempersatukan jiwamu dan jiwaku, kendati tidak dalam wujud nyata dalam kehidupan ini, karena seperti kataku, tidak, tidak mungkin kita bersatu kecuali dalam hayal dan bayangan.

Aku tidak bermaksud menyamakan kehidupan Khalil Gibran si Atheis yang memorakporandakan kehidupan cinta. Dia bilang cinta itu tidak ada. Tapi tahukah kau, bahwa semua tulisannya adalah CINTA?

Tapi kendati aku tidak melihat kerinduan di matamu, sejak dulu kubilang, cinta tidak menuntut…Dan, ah, harus kubuang kemana pikiran tentang cinta ini…? Ah, kendati kesempatan untuk membuang pikiran tentang cinta ini ada, tetapi aku yakin tidak akan mampu melakukannya, karena kutahu, hanya itu yang kumiliki, dan hey…enyahlah kau pria sialan, yang membuatku merana. Mengapa aku harus mengenalmu dan hey, adakah kau pernah merasakan betapa perih hari-hari yang kujalani hanya mengenang dirimu?

1 comment:

Anonymous said...

... tiada cinta - hidup tiada cahaya. Tanpa cinta - hati bisa buta.