tak kujanjikan
menara emas
pun istana berpintu 100 yang
menghadap danau tobajuga taman yang ditumbuhi mawar 99 rupa.
tak kusebutkan akan menyematkan cincin bertahta berlian ke jari
manismu, saat pendeta mensahihkan :
aku milikmu
engkau milikku(dia berucap : “hanya kematian yang akan memisahkan kalian “)
yang kuingat,
aku menjemputmu, dengan hatiku
jantungku dan degubnya, akan kuletakkan sesisi dengan hatimu dan
jantungmu. Kedua jantung kita akan beriring dan akan mendendangkan keabadian
cinta yang terajut, bahkan sebelum kita menjadi penghuni dunia...
kala itu, telah kukosongkan jiwa,
segala jiwa
yang menghuni pikirankudan mengisinya dengan jiwamu—menyatu dan menjadi satu.
No comments:
Post a Comment