Friday, July 28, 2006

PUISI PENGANTAR TIDUR

Garis tipis di bawah bibirmu
Aku suka…

Bola matamu yang bening
pancarkan cinta, memeluk rinduku
siang dan malam.

Jihan,
Kugapai kau dalam khayalku
Hari ini, esok dan sampai seluruh rambut ini memutih…

***

Ketika tanganmu melingkar di bahuku,
Saat remang menghias tubuhku terbaring
Dan ketika detak jantungmu tak beraturan
antara menerima dan menolak kenyataan
itu adalah kerinduan yang t’lah lama bersembunyi
di antara mistery dan kenyataan…

Kalau saja ku bisa berlari
Mengadukan nasib ke Sang Khalik
Maulah aku menerobos dingding
Memorakporandakan tembok yang menghadang
Tapi aku adalah mahluk pengecut
Yang bersembunyi di balik ketaatan dan kebaikan yang nisbi
Siapakah aku ini?

2 comments:

Anonymous said...

... ya, cinta wanita yang mulia itulah sumber bahagia yang sejahtera.

Komedi-Senyum said...

...ya,cinta wanita yang mulia itulah sumber bahagia yang sejahtera