Wednesday, March 23, 2011

Mimpi kah aku?


Mimpi kah aku?

Berdua kita menyusuri pantai
yg bergelimang butiran pasir dan riak ombak bersahutan itu,
sesekali kita berlari kecil, lalu berteriak menyuarakan suasana hati
kita yg dibalut  kebahagiaan.

Ketika kaki  kita lelah melangkah,
kita duduk berdampingan, menatap arakan embun
yang menari di kaki langit, seolah mendukung keabadian cinta
yang menyatu antara dirimu dan diri ini.

"Aku tidak akan pergi," katamu sambil meremas jari tanganku.

"Sungguhkah itu?" tanyaku sedikit ragu.

"Aku memang akan pergi suatu saat, tapi bukan sekarang..." jawabmu
singkat.

Pikiranku bekerja keras memaknai kata-katamu, karena engkau menyatakan
akan pergi, padahal sudah puluhan tahun kita bersanding, menjalani
hidup, dan merawat 'buah hati' yang dititipkan Sang Khalik pada kita.

"Aku memang tidak ingin perpisahan, tetapi bila itu  terjadi, engkau
harus tabah, dan merelakan ku pergi..." ujar mu lembut, sambil memandangi
laut yang tak bertepi.

"Maksudmu?"

"Aku mengasihimu lebih dari diriku. Bukan karena apa-apa. Tapi
sesungguhnya, karena kau memang tercipta untukku..."

"Aku tahu itu..."

" Jujur, aku tidak bisa hidup tanpamu, denganmu hidup ini terasa nyaman,
 damai,  dan pikiranku selalu mabuk kepayang, bergairah bila dekatmu.,"

"Kalau begitu, mengapa engkau sebut, bahwa akan ada waktunya
meninggalkanku, dan pergi..."

"Karena itulah perjalanan hidup..." ucap mu, dan lalu kemudian engkau
mendaratkan  kecupan tipis di bibirku.

Aku ingin membalasnya, tapi tiba-tiba engkau tak lagi ada di sampingku.
Aku berteriak memanggil-manggilmu, ke manakah kau sayang?

***

No comments: