Thursday, August 31, 2006

Kekasih Jiwaku

Kekasih jiwaku,

Adakah hatimu bergemuruh dan berseruh menyaksikan para Loper tercinta di pagi 21 Agustus 2006.

Adakah bibirmu tersenyum dan berseru-seru memanggil-manggil namaku, untuk menghaturkan ucapan selamat padaku?

Saat itu, sekedar engkau tahu,
tungkai kakiku demikian lemah, tapi semangatku yang membara menghilangkan semua itu.

Saat itu, perutku keram,
tapi semangatku membunuh semua rasa nyeri yang membalut.

Kala itu, kepalaku berdenyut dan seakan dipalu oleh godam - godam raksasa, tetapi sirna oleh semangatku yang dasyat...

Kekasih jiwaku,

kendati murka masih membelit pikiranmu,
kendati amarah masih bersemayam dalam kepedihan hatimu yang paling dalam
kendati kepenatan pikiranmu membalut akalmu, tidakkah jiwamu tersenyum manis menyaksikan manusia-manusia ciptahan Tuhan bercengkrama dengan kebahagiaan yang meski hanya sesaat...?

Andai kau saksikan Plasa Barat Bung Karno yang dipadati puluhan ribu Loper yang haus akan perhatian, tentu jiwamu tidak lagi menaruh murka padaku, karena kutahu, jiwamu begitu lembut, dan selalu berharap, agar aku mengangkasa bak Rajawali...Dan tampaknya Tuhan sedang menguatkan sayapku untuk mengangkasa...

Maka, hai kekasih jiwaku tersenyumlah.

No comments: