Thursday, September 07, 2006

Harum Bungamu


Harum Bungamu

Tetes air matamu mengalir dan kini membasahi jasku,
Harum bunga yang kau taburkan digundukan merah menyadarkanku
Betapa cinta tidak pernah lekang dari hatimu...

Engkau datang ke sini, setelah semua meninggalkan dan tak pedulikan lagi jasad ini...
Kemarin engkau hanya bisa menangis dari kejauhan, dan jiwamu menerawang ke tempat-tempat yang kita singgahi untuk mengisi benakmu yang kosong.
Dadamu menyesakkan kerinduan abadi, karena aku tak pernah lagi melintas dalam pandanganmu...

Dengan jelas kutatap dari sini,
Sekeliling matamu yang sembah
Dan tungkai kakimu yang lemah...
Kerinduanmu yang sejak lama tertahan,
kini kau lampiaskan dengan mencabik-cabik gundukan merah yang menyelimutiku...

Kekasihku,
Jangan menyesali perpisahan ini,
Ini takdir...

Jangan merindukan pertemuan kita yang dulu, karena akan semakin dalam rindumu padaku...
Kekasihku,

Pulanglah,
tebarkan senyummu ke selembar foto yang kuhadiahkan padamu,
Sapu tangan biru berinitial namaku, akan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka.
Jadi, pulanglah kekasih... aku menunggumu di kebun cinta yang menjadi dambaan hati kita.

No comments: