Friday, September 08, 2006

Jangan Ciptakan Andung-andung Untukku
Kekasih jiwaku...
Inikah waktunya ‘tuk pulang?
Inikah saatnya buat kembali?
Dan adakah yang disebut perpisahan?
Ah, aku tak ingin ada air mata...
Karena kendati hari kemarin, kini atau esok
menyapa kita dengan sebutan makhluk hidup,
kita tetap saja hanya partikel-partikel debu yang beterbangan,
berputar-putar di dalam kehampaan abadi…
yang hanya bisa membuat kita menyerah dan patuh dan kemudian patuh.
Cinta yang kita banggakan atau kebahagiaan yang kita impikan,
bukan berasal dari kita dan bukan pula milik kita
Semua itu tak pernah ada dalam diri kita,
kecuali dalam kehidupan itu sendiri…
Karena itu, tersenyumlah sayang...
Tersenyum bersama kenangan yang pernah terukir,
Ketika jiwamu dan jiwaku hidup bersama-sama di satu kebahagiaan yang menyedihkan..
Karena kalaulah engkau pahami, betapa senyummu menyimpan pengakuan tentang siapa engkau bagi diriku…
Ya, siapakah engkau bagiku?
Engkaulah kebutuhan jiwaku yang terpenuhi.
Engkaulah ladang hati, yang dengan kasih kutaburi
dan kupungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Aku menghampirimu, di kala hati gersang kelaparan,
dan mencarimu dikala jiwa membutuhkan kedamaian.
Engkaulah sahabat yang senantiasa memperkaya jiwaku.
Karena itu, izinkan aku menuai cinta di kesunyian yang sepi ini
Jangan, jangan buatkan aku andung-andung perpisahan
Karena akan membuatku ragu akan sayapmu yang mampu terbang ke balik awan,
menyaksikan jiwaku dan jiwamu...
Tapi bukan berada dalam terowongan yang digali pendeta..
karena mungkinkah pendeta menjadikan kita satu cabang dari pohon kehidupan...?
satu kata dalam bibir Tuhan...?
Masih ragukah engkau sayang?
Percayalah kekasih...
Kendati lidah kehidupan terdiam kaku...
Engkau slalu berada dalam lingkaran cahaya
yang awalnya adalah akhir dan akhirnya adalah awal.
Lingkaran itu slalu mengelilingi dan trus memelukmu..Karena akulah lingkaran itu...

No comments: