Saturday, September 23, 2006

Our Father in Heaven

Sangat banyak yang letih berpikir karena tidak memiliki apa-apa agar memiliki apa-apa. Dan begitu banyak yang teramat lelah karena memiliki terlalu banyak apa-apa.

Guru letih berpikir bagaimana mengajar murid agar bisa mengerti, dan murid juga letih mempelajari agar bisa mengerti, apa-apa yang diajarkan oleh guru.

Seorang polisi letih mencari metoda bagaimana dengan mudah menangkap buronan. Dan sang buronan demikian lelah mencari siasat bagaimana cara terbaik menghindar dari buronan polisi.

Jadi siapakah yang tidak letih dalam hidup ini?

Kalau demikian halnya, baiklah kita menerima saja apa yang menjadi tugas kita, sebelum menghadap-Nya, dan jangan-jangan untuk menyederhanakan pikiran manusia yang rumit, mendorong Mateus menulis ucapan Jesus dari Nazareth…

(Our Father in heaven
May your holy name be honored
May your Kingdom come
May your will be done on earth as it is in heaven
Give us today the food we need
Forgive us the wrongs we have done,
as we forgive the wrong other have done to us
Do not bring us to hard testing, but keep us safe the evil one
For Yours is the Kingdom and the power and the glory forever.
Amen)
***


No comments: